Header Ads Widget

Darussalam Catering

Menata Hening di Antara Overthinking

Oleh: Nada Sabiluna Mujahidah


Judul buku: Overthinking is My Hobby, and I Hate It
Penulis: Alvi Syahrin
Penerbit: Alvi Ardhi Publishing
Tahun terbit: 2025
Jumlah halaman: 268

 

“Overthinking is My Hobby, and I Hate It” adalah buku karangan Alvi Syahrin yang membahas tentang self-healing dan perjalanan untuk berdamai dengan pikiran diri sendiri. Alvi Syahrin adalah seorang penulis buku seri “Self-healing” dan seri “Jika Kita” yang sudah banyak yang dijumpai di banyak toko buku. Beberapa karyanya antara lain adalah Insecurity Is My Middle Name, Loneliness Is My Best Friend, Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa dan masih ada beberapa judul buku lainnya.

Karya yang ditulis oleh Alvi Syahrin ini merangkum berisiknya isi kepala yang seolah tiada jeda yang menyembunyikan banyak keberanian untuk percaya diri. Tak hanya itu, buku ini juga mengajarkan tentang perjalanan melatih diri untuk lebih tenang dan belajar cara untuk mengubah cara pandang terhadap kekhawatiran.

Sebagai seseorang yang mempunyai isi kepala yang ribut, buku ini bisa menjadi salah satu teman membaca, karena terdapat strategi untuk meredam pikiran-pikiran yang bercabang. Buku ini juga mengajak para pembaca untuk menyadari, menerima, dan mengalahkan overthinking agar tidak melumpuhkan diri, serta bagaimana cara berdamai dengan isi kepala sehingga dapat berdamai pula dengan diri sendiri. Buku ini juga mempunyai tatanan bahasa yang mudah dipahami, seperti seseorang yang sedang mengobrol dengan orang lain. Tatanan alur yang dibawakan berhasil membawa pembacanya untuk mengambil pesan yang disampaikan dengan kata-kata yang lembut.

Di dalam buku ini, ada beberapa kisah pengalaman penulis dalam menghadapi overthinking, beserta cara mengurainya. Dalam menghadapi overthinking, penulis mengajak para pembaca untuk selalu berprasangka baik pada Allah, karena Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Selalu mencoba untuk berpositif thinking atas setiap hal juga dapat menjadi salah satu solusi dari pikiran yang penuh.

Ada salah satu tulisan di dalam bukunya, isinya seperti ini, "Apa yang sudah ditakdirkan untukku, pasti akan sampai untukku. Apa yang tidak ditakdirkan untukku, nggak akan sampai kepadaku. Namun, bukan karena ada satu hal yang nggak ditakdirkan buat aku, bukan berarti nggak ada takdir baik lain untukku." Tulisan ini adalah salah satu cara untuk tetap berpositif thinking menurut buku “Overthinking is My Hobby, and I Hate It.”

Ada pula momen ketika overthinking seolah sedang berbicara kepada pembacanya, menjadi salah satu bagian yang unik di beberapa halaman buku ini. Seperti overthinking yang sedang bercerita dengan tuannya, overthinking berkata, "Dan, ini adalah pertandingan seumur hidup. Bukan cuma kamu yang capek, aku juga capek memikirkan gimana cara mengalahkan kamu yang makin ke sini makin tangguh, makin kuat, makin berani, makin bodo amat."

Di setiap seri buku Alvi Syahrin, terdapat akses kode batang untuk mengunduh wallpaper dan podcast gratis, yang bisa sewaktu-waktu dibuka. Yang tak kalah inovatif, setiap pembelian buku Alvi Syahrin, pembeli akan mendapatkan stiker berisikan tentang quotes yang berkaitan tentang buku tersebut.

Beberapa quotes yang ada di stiker buku Overthinking is My Hobby, and I Hate It antara lain; "I will be more successful than they could never imagine," dan "If you wanna leave, then leave, Allah will never leave me." Pada akhir buku ini terasa lebih terbuka, sehingga bagi sebagian pembaca mungkin akan terasa belum tuntas. Namun, sepertinya buku ini bukan akhir dari tulisan Alvi Syahrin, melainkan awal dari edisi buku-buku self-healing berikutnya.

Secara keseluruhan, buku ini hadir bukan sekedar untuk meredam overthinking, tapi juga mengajak untuk berdamai dengan isi pikiran dan mengenali diri lebih dalam. Buku ini dapat menjadi teman yang menyenangkan bagi siapapun yang sedang berjuang untuk melawan overthinking. Bukan untuk menghilangkan kekhawatiran, tetapi agar dapat lebih tenang dan tahu cara untuk menghadapi kekhawatiran itu sendiri. Tidak masalah jika sesekali merasa lelah, karena dari rasa lelah itulah manusia dapat belajar, bahwa selalu ada tenang di balik lelahnya isi pikiran.

Posting Komentar

0 Komentar