Header Ads Widget

Masisir Digemparkan oleh Kasus Asusila di Alexandria, PPMI Memberikan Sikap


Beberapa hari terakhir Masisir digemparkan dengan beredarnya surat yang dikeluarkan oleh ‘perwakilan dari pengelola beberapa hotel di Alexandria’ – sebagaimana tercantum di surat. Tersebar di grup Pasar Mesir Original, Facebook. Surat tersebut berisikan pemberitahuan bahwa telah terjadi kasus tindakan asusila dan prostitusi oleh oknum masisir. Penerbit surat menyebut bahwa kasus tadi diperkuat dengan bukti-bukti berupa: salinan paspor, kartu iqamah, tanda pengenal lain, dan video. Surat ditulis menggunakan Bahasa Indonesia dan ditujukan secara terbuka kepada PPMI Mesir dan seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir.

Kabar tidak sedap yang merundung masisir ini, disikapi oleh PPMI Mesir dengan dikeluarkannya surat pemberitahuan terbuka kepada seluruh warga PPMI Mesir pada Kamis sore (29/8). Dalam suratnya, PPMI menerangkan bahwa kasus ini sedang diusut bersama dengan Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa (DKKM) dan Komite Peduli Interaksi (KPI).

PPMI menegaskan bahwa di dalam surat yang beredar tadi terdapat banyak kejanggalan sehingga surat tersebut belum bisa dinyatakan valid bersama dengan sikap pihak penyebar yang tidak kooperatif. Oleh karenanya PPMI menghimbau kepada segenap elemen masisir untuk tidak menyebarkan kabar yang bisa dipastikan kebenarannya. Ajakan untuk terus menjaga ruang lingkup bermoral dan beretika di masisir juga disampaikan. Pesan dari PPMI ini juga dilengkapi dengan lampiran yang berisi poin-poin kejanggalan surat yang beredar.


Ketua IKPM Kairo - sebagai almamater dengan warga yang berjumlah masif dan berperan aktif di masisir - memberikan himbauan kepada masisir secara umum dan warga IKPM Kairo secara khusus dalam bijak dalam menanggapi kasus ini, Fawwaz menyampaikan, "Kami  menanggapi  untuk masalah masisir tentang asusila yg melibatkan 13 orang ini terlepas itu hoax atau asli, kami menghimbau kepada masisir dan khususnya untuk warga IKPM kairo untuk selalu menjaga nama baik negara Indonesia dan menjaga nama baik mahasiswa Indonesia dan selalu mengingat kembali apa tujuan dan alasan kita datang ke negeri  ini."

Alfin Rasyidi menambahkan, "Walaupun kita semua jauh dari pengawasan orang tua, tentu masing-masing dari kita sudah seharusnya bisa membedakan mana lingkungan yang baik mana yang buruk. Selain itu, ketika seseorang terlibat dalam kasus demikian, maka yang jelek bukan hanya nama dia, akan tetapi seluruh latar belakang seseorang tersebut akan terlibat, baik keluarga, kekeluargaan, almamater, afiliasi, dan instansi yang dia ikuti. Maka kami menghimbau kepada seluruh warga Indonesia yang ada di Mesir khususnya warga IKPM Gontor cabang Kairo agar senantiasa turut menjaga nama baik Almamater kita."

Red: Ilmi Hatta

Editor: Fakiha

 


Posting Komentar

0 Komentar