Header Ads Widget

Darussalam Catering

Manajemen Waktu Para Ulama; Potret Gemilang Manusia Saleh Mengatur Waktunya

Oleh: Nidaul Khasanah

Judul Asli: Qiimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama’
Judul Terjemahan: Manajemen Waktu Para Ulama
Penulis: Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah
Penerjemah: Abu Umar Basyir, dkk.
Penerbit: Zam-Zam Mata Air Ilmu
Cetakan: Ke-16
Jumlah Halaman: 212 halaman
Genre: Nonfiksi

 

“Cobalah hentikan perputaran matahari, jangan biarkan ia berputar, baru aku akan berbincang bincang denganmu. Karena sesungguhnya waktu senantiasa merayap dan bergerak maju, dan setelah berlalu ia tak akan kembali lagi ….”


Waktu adalah salah satu dari sekian banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia. Waktu juga merupakan teka-teki kehidupan yang selamanya tak akan mampu untuk dikuak kerahasiaannya oleh kadar manusia biasa bahkan nabi dan rasul sekalipun. Begitu berharga dan angkuhnya waktu sehingga ia tetap berjalan tanpa menunggu sekitarnya dan apabila sudah berlalu tak akan ada kata kembali. Waktu yang merayap dalam senyap terkadang membiaskan intuisi manusia untuk waspada. Oleh karenanya, tak jarang manusia menganggap enteng waktu seperti angin lalu, t idak berperan dalam keberlangsungan hidup mereka. Hanya mereka yang “waras” yang paham seberapa pentingnya waktu.


Syekh Abdul Fattah ialah salah seorang ulama asal Suriah yang namanya harum memenuhi khazanah keilmuan Islam. Beliau yang memiliki nama asli Abdul Fattah bin Muhammad bin Bashir bin Hasan Abu Ghuddah lahir di kota Aleppo, Suriah pada tanggal 9 Mei 1917 dan wafat di Mekah pada tanggal 16 Februari 1997, di usia 80 tahun. Beliau terkenal sebagai sosok yang sangat beradab lagi mulia akhlaknya. Selain itu, beliau juga sangat mengedepankan ilmu, rajin membaca, menelaah, dan menulis. Wajar saja, jika pena dan kertas adalah ‘teman’ terbaiknya dalam bepergian bahkan saat sakit sekalipun. Di antara buah karya tulisan tangan beliau adalah buku yang berjudul “Qiimatuz Zaman ‘indal ‘Ulama” yang saat ini juga hadir dalam bentuk buku terjemahan dengan judul “Manajemen Waktu Para Ulama”. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1402 H/ 1984 M. Isinya berupa pemaparan terkait betapa pentingnya waktu. Temanya mungkin terkesan sederhana namun cakupannya begitu luas dan menjangkau berbagai aspek sehingga menarik untuk dibicarakan. Buku dengan 212 halaman ini merupakan buah hasil penelitian Syekh Abdul Fattah selama kurang lebih 20 tahun dan juga merupakan bukti konkret potret gemilang keberhasilan manusia saleh mengatur waktu dalam hidupnya. 

Terlihat tipis dan sepele, namun siapa sangka? Isinya benar-benar menjabarkan perihal waktu dan cara mengatur waktu menurut ulama-ulama Islam. Mulai dari penjelasan betapa penting dan berharganya waktu, deretan kisah-kisah ulama dalam memanfaatkan waktu, reminder pentingnya waktu, hal-hal yang bisa kita dapatkan ketika mengatur waktu kita dengan baik, hingga beberapa tip dalam mengatur waktu dengan baik.
  


Sebagai seorang pelajar, rasanya kurang afdal jika kita belum pernah membaca buku ini, minimal kita pernah sekali membaca buku ini kemudian merefleksikannya dalam kehidupan yang dijalani saat ini. Mengapa? Karena, buku ini menawarkan kisah-kisah spektakuler para ulama dalam mengatur waktunya di mana setiap detik waktu yang mereka miliki dapat berbuah manfaat yang begitu besar. Buku ini membawa kita untuk menapaki kisah para ulama pada zaman dahulu, seperti Ibnu Jarir Ath Thabari, Al-Bairuni, Ibnu Aqil, juga Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam interaksinya yang intens dengan ilmu. Saking besarnya kecintaan ilmu para ulama dan pengaturan waktu yang luar biasa ini terlihat dengan banyaknya karya-karya besar yang dihasilkan dan dapat sama-sama kita rasakan hingga saat ini. Rasa-rasanya, Buku Manajemen Waktu Para Ulama ini sangat pantas kita jadikan landasan dan tolak ukur pemanfaatan waktu kita saat ini.

Sebagaimana buku-buku terjemahan pada umumnya, buku ini memang bagus dari segi isi. Namun, dalam beberapa kalimat masih terkesan kurang memahamkan pembaca karena terjemahan dari bahasa Arab yang terkadang sulit untuk ditakbirkan kedalam bahasa Indonesia. Selain itu, bagi pembaca umum serta tidak begitu familiar dengan dunia Islam, mungkin sebagian besar cerita serta tokoh-tokoh yang disebut kurang dapat dipahami. Tetapi, nilai-nilai moral dan sikap para ulama ini sangat layak untuk di jadikan panutan dalam memanfaatkan waktu.

Seolah tahu tujuan pembaca dalam membaca buku ini dan selaras dengan judulnya – Manajemen Waktu Para Ulama – Syekh Abdul Fattah dalam bukunya berbagi kiat dalam pengoptimalan waktu. Adapun cara-cara yang dapat kita terapkan adalah 1) Mengatur jadwal kegiatan, 2) Menghindarkan diri dari aktivitas yang tidak bermanfaat, 3) Meninggalkan hal-hal yang bersifat remeh dan sepele, 4) Bergaul dengan orang-orang yang menghargai waktu, 5) Membaca sejarah dan biografi para ulama, 6) Menyibukkan diri dalam forum ilmiah. Di luar daripada poin tersebut, pada hakikatnya, menelaah buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan juga dapat membantu kita dalam memahami mahalnya waktu sehigga mendorong kita untuk senantiasa mengelola waktu dengan baik tanpa tertarik untuk menyia-nyiakannya.   

Posting Komentar

0 Komentar