Pendarmesir.com – Mengawali hari pada Sabtu
pagi(20/7), Sharia Award 2025 menjadi ajang bergengsi yang diselenggarakan
sebagai bentuk penghargaan bagi mahasiswa berprestasi di bumi Kinanah. Acara
ini diprakarsai oleh Senat Mahasiswa Fakultas Syariah Islamiyyah (SEMA-FSI) dan
berlangsung di Nadi Sikkah, Kairo. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Presiden PPMI, serta beberapa tamu
undangan lainnya.
Pembukaan acara Sharia Award 2025
diawali dengan beberapa sambutan dari tokoh penting serta dimeriahkan oleh
tarian tradisional dari Kekeluargaan Mahasiswa Jambi sebagai bentuk simbolik
pembukaan acara tersebut. Suasana berlangsung sangat meriah dan antusias. Acara
kemudian dilanjut dengan pembacaan beberapa penganugerahan nominasi dari mahasiswa
Fakultas Syariah Islamiyyah.
Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan
Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Abdul Muta’ali, menegaskan bahwa acara Sharia
Award 2025 merupakan ajang bergengsi bagi kalangan mahasiswa Indonesia di
Mesir, acara ini tidak hanya sebagai ajang apresiasi semata, melainkan juga
sebagai simbol harapan baru bagi mahasiswa agar terus bisa memberikan yang
terbaik khususnya dalam bidang akademik.
“Sharia Award 2025 yang diselenggarakan
oleh Senat Mahasiswa Syari’ah Islamiyyah ini merupakan bagian dari program
kerja tahunan. Harapannya, mahasiswa Syariah Islamiyyah dapat termotivasi
mengikuti jejak para mahasiswa berprestasi. Kami berharap, ke depannya akan
banyak lahir bibit unggul yang bertekad untuk bisa berpretasi, khususnya di
bidang akademik,” ujar Arif Rabbani sebagai Ketua Pelaksana Acara.
Pada Sharia Award 2025 ini,
penghargaan bagi mahasiswa berprestasi terbagi ke dalam beberapa nominasi,
antara lain yaitu Training of Fuqoha, Kafiyah serta Mawapres
(Mahasiswa Berprestasi). Untuk kategori Training of Fuqoha, penghargaan
berhasil diraih oleh Sayyid Rafli dan Siti Hajar. Sementara itu, kategori
Kafiyah dimenangkan oleh Wafidatu Dzakiyah. Acara ditutup dengan pembacaan nominasi Mawapres, yang secara
gemilang diraih oleh Fadel Muhamad dan Badrul Novis.
0 Komentar