Oleh : Ihya'
Batu-bata yang disusun terpaksa runtuh
Pondasi di hati terpaksa tetap utuh
Senang dan berang yang ada padamu
Menggambar larikan-larikan kisah
Ramal menyaksikan jernih tiada jemu
Tangan-tangan berkeringat tiada bersalah
Kemarin, kalut & runyam melebur menjelma pusing
Berubah, tertolak, terus melaju mengejar senyum
Hari ini, tidak ada lagi seringai yang tersungging
Hanya yang palsu, lainnya tertunduk demi sang harum
Esok, ketika samudra pengertian tak lagi kering
Masihkah kita ingin debu-debu dunia untuk dilulum
Runtuhlah engkau mahligai emas tanpa makna
Padamlah engkau wahai api jiwa pecinta dunia
Surutlah engkau wahai ombak yang sementara
Tegak kami kekal berdiri semata-mata untuk-Nya
Dalam sukma kami api ini masih menyala.
Tetap menyala untuk selamanya
2 Komentar
Lovely
BalasHapusWho wrote this
BalasHapus