Tentunya sebagai manusia dengan fitrahnya menginginkan perhiasan yang paling bagus dan berharga bagi dirinya, tahukan Anda apakah sebaik baik perhiasan bagi seseorang muslim di dunia ini? Bagaimanakah cara untuk mendapatkannya?
Di dalam sebuah hadits Rasulallah sallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
”Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (H.R. Muslim)
Dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwasannya sebaik-baiknya perhiasan yang dimiliki oleh seorang muslim di dunia adalah istri yang salehah.
Kemudian, bagiamana kah ciri-ciri yang dimiliki oleh wanita sehingga menjadi kriteria istri yang salehah?
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwasannya Rasulallah sallalahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan ciri-ciri istri yang salehah di antaranya:
”Apabila dipandang akan menyenangkan suaminya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila suaminya pergi dia akan menjaga dirinya.” (H.R. Abu Daud)
Laki-laki manakah di dunia ini yang tidak menginginkan istri yang salehah, yang apabila dipandang menyejukkan hati, apabila diperintah menaatinya dan apabila ditinggal dia menjaga dirinya. Tentunya di balik berharganya perhiasan ini, ada usaha yang extra dan tidak mudah untuk mendapatkannya seperti membalikkan telapak tangan.
Laki-laki adalah cerminan bagi calon istrinya begitupun sebaliknya, jika kamu ingin mendapatkan sebaik baik perhiasan ini, kamu harus pastikan dirimu pantas untuk mendapatkannya dengan menjadi muslim yang saleh.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
”Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik (pula).” (Q.S. An-Nur:26)
Pertanyaan besarnya, apakah kamu sudah merasa pantas dalam mendapatkan perhiasan yang paling berharga ini?
Dan ingatlah, pernikahan bukanlah perlombaan, yang mana siapa yang cepat menikah dialah yang menang. Perhatikanlah sungguh-sungguh dengan siapa Anda menikah, karena pernikahan adalah sebuah ibadah yang paling lama yang menentukan apakah rumahmu adalah surgamu atau rumahmu adalah nerakamu.
/Yonggi Zulfa Aji, Ed: Wi Farma
0 Komentar