Header Ads Widget

Darussalam Audio

Implementasi Makna TITIP Dalam Pendidikan Pesantren

Oleh: Lalu Rifky

Kunjungan dari keluarga atau biasa yang dikenal dengan mudif merupakan suatu hal yang selalu dinanti oleh para santri, kelas berapapun ia, karena pada kesempatan inilah para santri bisa melepas rindu dengan orang terkasihnya. Namun, di balik itu semua baik santri dan walinya tahu bahwa mudif hanyalah bersifat pertemuan sementara untuk sekedar bertatap muka. Mereka paham betul bahwa pertemuan mereka yang singkat ini adalah harga yang harus dibayar untuk keberlangsungan pendidikan yang ada di pondok.

‘TITIP’ merupakan nasihat dari kyai yang seringkali beliau ulang dalam pidato-pidatonya yang menunjukkan bahwa nasehat ini teramat penting untuk dipahami baik bagi santri maupun walinya itu sendiri. Sebab pada dasarnya tidak semua anak langsung dapat beradaptasi dengan dinamika kegiatan dan lingkungan pendidikan yang ada di pondok. Perlu adanya pembiasaan-pembiasaan dan komunikasi yang baik untuk memahamkankan arti dari pendidikan di pondok kepada para santri dan walinya

Kata TITIP sendiri yang berarti mengamanatkan sesuatu untuk dirawat adalah akronim dari 5 kata, yaitu tega, Ikhlas, tawakkal, ikhtiar, dan percaya.

Tega yang berarti orangtua harus tega menitipkan anaknya kepada pondok, tega berpisah dari buah hatinya demi mendapatkan hasil yang optimal dari proses pendidikan pondok itu sendiri.

Setelah poin pertama telah dilakukan poin selanjutnya adalah Ikhlas. Para orangtua harus melaksanakan semuanya didasari oleh rasa Ikhlas lillahi ta’ala. Dengan begitu tidak ada rasa gundah gulana ataupun bersedih saat berpisah dengan sang buah hati.

Fase ketiga adalah tawakkal yang berarti semua urusan sesudahnya diserahkan semua kepada Sang Pemilik Takdir itu sendiri, yaitu Allah SWT dengan segala skenario-Nya. Dengannya para wali santri akan berlapang dada menerima segala pendidikan yang sudah di-design oleh Trimurti selama anaknya nyantri di pondok.

Selanjutnya adalah ikhtiar. Di samping bertawakkal, ikhtiar merupakan hal yang harus dilakukan oleh para Santri ketika menitipkan anaknya kepada pondok. Maksudnya orangtua tetap berusaha untuk menafkahi anak-anak mereka di pondok dengan memenuhi segala hajat atau kebutuhan mereka.

Dan terakhir adalah percaya. Dalam artian selama menitipkan anaknya di pondok, jangan pernah ada rasa ragu dengan proses pendidikan yang membentuk mental dan karakter anak di pondok. Kepercayaan kepada pondok, kyai, dan pembantu-pembantunya menjadikan modal utama suksesnya pendidikan anak selama di pondok.

Saat menjalani masa-masa tempaan atau gemblengan di Gontor inilah para santri akan dididik dan secara tidak langsung walinya pun akan ikut terdidik selama mempercayai kata TITIP tadi. Semoga Allah SWT selalu memberkahi guru-guru kita, Amin.

 

 

  


Posting Komentar

0 Komentar