Seperti yang kita tahu bahwa keadaan dunia sedang tidak baik-baik
saja, ‘ditambah lagi’ dengan memanasnya konflik antara pasukan Hamas dan Zionis
Israel. Serangan yang dilakukan Zionis terhadap warga Palestina – khususnya
Gaza – mengundang banyak perhatian warga dunia. Bagaimana tidak? serangan yang
dilakukan Zionis terhadap Palestina bukanlah kali pertamanya, sejak tahun 1967 Israel melancarkan serangan-serangan dengan bentuk
mengerikan seperti menggunakan rudal yang tidak sesuai dengan ketentuan PBB
yang mengakibatkan kejahatan kemanusiaan dengan jatuhnya korban wanita dan
anak-anak.
Hal ini membuat warga dunia yang masih terbuka pikiran dan hatinya merasa
geram. Berbagai cara dilakukan mereka sebagai bentuk dukungan terhadap warga
Palestina. Salah satunya adalah memboikot produk-produk yang dianggap membantu tentara
Zionis dalam melancarkan aksi biadabnya, baik dalam segi pemberian dana ataupun
bantuan lainnya.
Cara memboikot ini menimbulkan beberapa pertanyaan dari kalangan
orang yang belum mengetahui, contohnya “Katanya tolak produk Zionis, tapi kok
masih pakai teknologi buatan Zionis?”. Pertanyaan yang memang sengaja
dilontarkan untuk menyindir orang yang menyuarakan dukungannya untuk Palestina.
Mendengar itu, orang yang terbuka pikiran dan hatinya mungkin agak kesal dengan
pertanyaan yang sebenarnya tidak penting itu. Dari pertanyaan itu bisa kita andaikan
bahwa yang mereka sebut sebagai teknologi buatan Zionis adalah teknologi yang
selama ini kita pakai dalam kegiatan sehari-hari seperti komputer, aplikasi, dan
lainnya. Tapi apakah benar semua itu buatan Zionis?
Yang mereka maksud buatan Zionis seperti Instagram, Whatsapp, Facebook,
Tiktok dan media sosial lainnya tidak sepenuhnya tercipta dari ide mereka, bahkan
komputer sekalipun juga. Komputer itu tidak bisa dipisahkan dari sistem
bilangan biner 0, komputer dan juga aplikasi tidak akan bisa berjalan tanpa
adanya aljabar ataupun algoritma. Perlu dan wajib kita ketahui bahwa penemu
angka nol dan aljabar adalah seorang ilmuan sekaligus matematikawan muslim
yaitu Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi yang sekaligus kita kenal sebagai Bapak
Aljabar atau Bapak Matematika dunia. Dari sini kita tahu bahwa semua
perkembangan teknologi modern saat ini tidak dapat dipisahkan dengan kontribusi
ulama-ulama terdahulu. Jadi, bukan sebuah masalah jika kita memanfaatkan
teknologi yang ada saat ini.
Oleh karena itu sebagai seorang muslim, kita harus bisa menambah
wawasan dan mengetahui sejarah. Agar kita tidak mudah terprovokasi oleh oknum
yang ingin membuat keruh suasana saja. Cara yang paling efektif untuk menambah
wawasan kita adalah dengan membaca, seperti membaca buku sejarah, perkembangan
teknologi, artikel yang bermanfaat, dan yang paling penting adalah membaca
Al-Qur’an, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak bisa terlepas dan
sudah di jelaskan dalam kitab suci kita yaitu Al-Qur’an.
0 Komentar