Kalian pasti kaget bahwa orang Mesir banyak yang hafal Al-Qur'an, dan itu bukan hanya ulama atau orang-orang terpelajar, tapi dari banyak kalangan.
Dari kaya sampai miskin.
Dari kota sampai pelosok desa.
Dari kawasan elit sampai tempat kumuh.
Dari yang muda sampai yang tua.
Dari pedagang kaki lima, supir taksi, sampai penjaga toilet umum atau tunawisma yang menjual tissue di bus-bus.
Faktor-faktornya mungkin saya jabarkan sebagai berikut:
1. Bahasa Arab, menjadi bahasa nasional mereka di mana Al Qur'an berbahasa Arab.
2. Mereka suka mendengarkan murotalah, bahkan kafe-kafe pun setelannya Al Qur'an
3. Mereka membawa Al-Qur'an dan membacanya di mana saja, bahkan setiap mobil selalu ada Al Qur'an di kaca depan
4. Setiap desa/daerah ada guru ngaji yang mumpuni, bahkan sudah bisa qiroah 10
5. Ketika kita ngobrol dengan mereka, jarang sekali mereka tanya "Artis kesukaan kamu siapa?" tapi mereka bertanya, "Qori kesukaan kamu siapa?"
6. Mereka bahkan menulis potongan ayat Alquran di tembok-tembok kota, sekolah-sekolah, dan tempat umum (beda dengan Indonesia isinya kalau gak grafiti ya iklan)
7. Di bus-bus pun yang dijual bukan cangcimen (kacang, kuaci, permen), tapi ayat-ayat pilihan, doa-doa pilihan dan shalawat
8. Lomba hafalan Al Qur'an diadakan di banyak sekolah dan acara, dan hadiahnya yang paling besar dari lomba lainnya.
9. Ketika kita orang Indonesia sering update story jalan-jalan mereka lebih memilih memposting qiroah-qiroah Al-Qur'an dan screenshot Al-Qur'an digital. (Shalawat juga)
10. Terakhir saya mau berasumsi sendiri
Saya tinggal di asrama pelajar khusus wafidin (orang luar negeri) di Kairo, Mesir, semua mahasiswa dari seluruh negara ada di sini.
Bukan cuma warga Mesir tapi beberapa negara di Afrika dan Asia yang saya temui, mereka sangat fokus dengan hafalan.
Salah satu faktor yang saya dapatkan, mereka itu gaptek sehingga belum terpengaruh oleh sosial media dan banjir informasi di internet.
Mereka gak mikirin masalah orang lain yang trending, gak update berita, jarang main games, gak julid di medsos, gak mikirin hal-hal lain yang akan melanda dunia.
Sehingga pikiran mereka bisa fokus untuk hafalan Al-Qur'an.
Kadang saya iri dengan mereka yg bisa belajar nyaman dan fokus khidmah kepada ilmu dan Al Qur'an, gak mikirin kerja apa nanti dan uang dari mana.
Gak mikirin informasi-informasi yang tersebar di internet bahkan tentang konflik negara dan pemerintahan mereka sendiri mereka tidak tahu.
Dan kita sudah tahu sendiri dengan Hadist Rasulullah Saw,
Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur` an dan mengajarkannya.” [H.R. Bukhori)
0 Komentar