Oleh : Muhammad Syamsul Anwar
Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang maha
dahsyat yang belum pernah dialami oleh siapapun kecuali baginda Rasulullahi
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Yaitu
perjalanan menuju Sidratul Muntaha.
Banyak peristiwa yang dialami Rasullullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanannya menuju Sidratul Muntaha.
Mau tahu bagaimana perjalanannya? Apa saja peristiwa yang terjadi ketika isra mi’raj? dan hikmah serta pelajaran apa saja yang bisa kita petik dari kisah tersebut?
Yuk simak sampai akhir, and happy reading!
Pengertian Isra Mi’raj
Dikutip dari buku (قصة المعراج)
karya Syekh Hisyam Kamil Hamid Musa
Isra (الإسرء)
artinya perjalanan di malam hari, maknanya ialah perjalanan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam di
malam hari dari Mekkah ke Alquds (Masjidil Aqsa) secara ruh maupun jasad. Ada beberapa pendapat mengenai titik awal perjalanan beliau, diantaranya:
1.
Ada yang berpendapat dari masjid
2.
Ada yang berpendapat diantara maqom (ibrahim) dan sumur
zamzam
3.
Ada yang berpendapat dari rumah Ummu Hani
4.
Ada yang berpendapat dari
pelantaran rumah Abu Tholib
Pada dasarnya semua pendapat mengarah pada daerah di sekitar Ka’bah untuk kemudian menuju Masjidil Aqsa di Palestina.
Kenapa dinamakan Masjid Al-Aqsa?
Dinamakan demikian karena jaraknya yang cukup jauh dari Masjidil Haram
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“ Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui” (QS. Al-Isra‘: 1)
Sedang Mi’raj artinya naik, maknanya ialah naiknya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ke atas dari langit Quds menuju langit ketujuh dan kembali pulang menuju ke Ka’bah.
Waktu peristiwa Isra Mi’raj
Sebuah pendapat yang kuat menyatakan bahwa Isra Mi’raj terjadi pada malam senin 27 Rajab tahun ke-11 kenabian.
Isra Mi’raj sebagai hiburan bagi rasulullah
shallahu alaihi wasallam
Kejadian Isra Mi’raj terjadi setelah tahun
kesedihan atau yang dikenal dengan (عام الحزن)
عام الخزن ialah tahun dimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilanda duka yang mendalam dengan kematian
orang-orang yang terkasih. Yaitu istrinya Siti Khadijah serta
pamannya Abu Thalib.
Ingatkah kalian ketika wahyu pertama kali turun
di gua Hira? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menerima wahyu pertama dari
Allah dengan hati yang gemetar ketakutan dan berkata kepada istrinya “Zammiluni... zammiluni..” yang artinya
“Selimuti aku… selimuti aku…”
Kemudian Siti Khadijah
menyelimuti beliau sembari menenangkannya, menasehatinya kemudian memotivasi beliau bahwa
yang datang adalah sebuah kebaikan.
Siti Khadijah
termasuk orang yang pertama masuk Islam dikutip dari Kitab Nurul Yaqin karya Syekh Muhammad
Khudory, selain sebagai
orang yang menenangkan, dari Siti Khadijah pula
lahirnya buah hati Sayyidah Fatimah Az-zahra.
Oleh karena itu, manusia mana yang tidak merasa sedih ketika kekasih hidupnya yang selalu
memotivasi meninggal dunia?
Setelah istri beliau meninggal, kemudian menyusul
pamanya yakni Abu Thalib, paman yang selalu membela islam dikala orang-orang
kafir Quraisy menyudutkan beliau. Pamannyalah yang selalu ada di barisan terdepan untuk
membela Islam.
Dikutip dari buku Nurul Yaqin sepeninggalan Siti
Khadijah dan Abu Thalib, tekanan orang
kafir Quraisy kian menjadi, dan ruang dakwah pun
semakin sempit. Namun, beliau tidak
tinggal diam lalu memutuskan untuk pergi ke Thaif bersama Zaid bin Harist dengan tujuan menyebarkan dakwah sekaligus meminta
perlindungan kepada penduduk Thaif.
Sesampainya disana dan bertemu dengan pembesar-pembesar
Thaif diantaranya adalah Abdu Yalil, Mas’ud, serta Habib yang merupakan
anak-anak dari Amru bin Tsaqafi. Berharap agar dakwahnya diterima ternyata yang
terjadi adalah sebaliknya. Mereka serta penduduk Thaif mencemooh dakwah Rasulullah
bahkan mereka juga memerintahkan anak-anak untuk melempari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan
batu.
Maha Suci Allah, ujian datang bertubi-tubi
menimpa Rasulullah dan Allah SWT menghiburnya dengan peristiwa Isra Mi’raj.
Kisah Isra Mi’raj
-
Pembelahan Dada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Ketika malam Isra Mi’raj datang malaikat Jibril kepada rasulullah beserta malaikat Mikail membelah dada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
kemudian mengeluarkan hati beliau dan membersihkan hatinya dengan air zamzam
sebanyak 3 kali.
-
Riwayat
hadist dan shohih Bukhori dan Muslim tentang Isra Mi’raj
Dinukil dari Qadi I'yad dalam kitab Syifa,
diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullahu ‘Alaihi Wasallam berkata,
“Saya telah didatangi buraq yakni
seekor hewan tunggangan yang mana lebih tinggi daripada keledai dan lebih
pendek dari seekor bighol (seekor
keledai yang dilahirkan dari perkawinan antara kuda dan keledai) yang mana tunggangan
ini akan mengantarkannya ke Sidratul mMuntaha.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata,
“Kemudian saya menaiki buroq dan
tibalah di Masjidil Aqsa, setibanya di Masjidil Aqsa saya menunaikan sholat
bersama malaikat Jibril dan ruh
para nabi kemudian malaikat jibril mengisyaratkan agar aku menjadi imam bagi
mereka.
Selepas sholat
aku pun keluar dari masjid di sana sudah ada malaikat Jibril yang membawakan
secangkir khomr dan secangkir susu kemudian saya memilih secangkir susu lalu Jibril berkata, “Wahai Rasulullah sesungguhnya kamu telah memilih
kesucian.”.
Setelah itu saya dibawa
lagi naik ke langit pertama, kemudian
malaikat Jibril meminta izin untuk membuka pintu langit.
Lalu dia ditanya “Siapakah engkau?”
Malaikat Jibril menjawab “Aku Jibril.”
Kemudian ditanya lagi “Siapakah yang bersamamu?”
“Nabi Muhammad SAW.” Jawabnya.
Ditanya lagi, “Apakah dia
telah diutus?”
Lalu dijawab, “Dia telah diutus.”
Selepas tanya jawab maka dibukalah pintu tersebut kepada kita, maka bertemulah kita dengan Nabi Adam ‘Alaihissalaam Ia menyambutku sekaligus mendoakan kebaikan
kepadaku.
Kemudian berlanjut ke langit
kedua malaikat Jibril meminta
izin untuk membuka langit kedua.
Lalu dia ditanya “Siapakah engkau?”
Malaikat Jibril menjawab “Aku Jibril.”
Kemudian ditanya lagi “Siapakah yang bersamamu?”
“Nabi Muhammad SAW.” Jawabnya.
Ditanya lagi, “Apakah dia
telah diutus?”
Lalu dijawab, “Dia telah diutus.”
Selepas tanya jawab maka dibukalah pintu tersebut
kepada kita, lalu aku
bertemu dengan kedua sepupuku yakni Nabi Yahya ’Alaihissalam dan Nabi Isa Ibnu Maryam ‘Alaihissalaam, mereka menyambutku sekaligus mendoakan kebaikan
kepadaku.
Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku naik
ke langit ketiga. Hal yang sama terjadi
seperti sebelum-sebelumnya hingga pintu langit kembali terbuka.
Lalu aku bertemu dengan Nabi Yusuf ‘Alaihissalaam yang mana dia telah dikaruniakan
oleh Allah SWT setengah dari ketampanan manusia, lalu dia menyambutku dan mendoakan kebaikan kepadaku.
Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku naik
ke langit keempat. Hal yang sama
kembali terulang hingga pintu terbuka. Lalu aku bertemu dengan Nabi Idris ‘Alaihissalaam lalu dia menyambutku dan
mendoakanku kebaikan.
Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku naik
ke langit kelima, masih sama seperti
sebelumnya hingga pintu langit terbuka. Lalu aku bertemu dengan Nabi Harun ‘Alaihissalaam lalu dia menyambutku dan
mendoakanku kebaikan
Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku naik
ke langit keenam, ketika pintu telah
terbuka, aku bertemu dengan Nabi Musa ‘Alaihissalaam lalu dia menyambutku dan
mendoakanku kebaikan.
Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku naik
ke langit ke tujuh, dan aku bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam ketika aku masuk dia sedang menyandarkan
punggungnya di Baitul Ma’mur, yang
mana setiap harinya ada 70.000 malaikat yang masuk kesana lalu mereka tidak
kembali lagi sesudahnya.
-
Perintah menjalankan syariat shalat 5 waktu dan
catatan amal perbuatan
Kemudian aku melanjutkan perjalanan bersama
malaikat Jibril ke Sidratul Muntaha yang mana daun-daunnya selebar telinga gajah besar dan
buah-buahannya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah SWT
memenuhi Sidratul Muntaha, maka Sidratul
Muntaha pun berubah dan tidak ada satu
makhluk Allah pun yang bisa menjelaskan keindahan
Sidratul Muntaha.
Kemudian Allah SWT memberi wahyu kepadaku, dan
mewajibkan kepadaku dan ummatku 50 kali sholat setiap hari siang dan malam. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam turun menemui
Nabi Musa ‘Alaihissalaam.
Kemudian dia bertanya kepadaku, “ Apa yang Tuhanmu wajibkan kepada ummatmu?”
Aku pun menjawab, “50 kali sholat
”
Dia berkata lagi, “ Kembalilah kepada Tuhanmu dan memohonlah untuk meminta keringanan,
maka sesungguhnya umatmu tidak akan menyanggupi hal tersebut, sesungguhnya saya
telah menguji umatku Bani Israil kaum sebelummu, dan telah mengetahui bagaimana
realistisnya mereka.”
Aku berkata “ aku akan kembali lagi kepada Tuhanku ”
Dan aku berkata kepada-Nya, “Wahai tuhanku
berilah keringanan kepada ummatku maka diberilah aku keringanan 5 kali.”
Kemudian aku kembali menemui Nabi Musa ‘Alaihissalaam seraya berkata, “Allah telah memberi keringanan 5 kali.”
Kemudian dia berkata, “Sesungguhnya umatmu
tidak akan menyanggupinya, maka kembalilah kepada tuhanmu dan mohonlah kepada-Nya
untuk meminta keringanan.”
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan, “Aku berulang
kali menemui Tuhanku dan Nabi Musa ‘Alaihissalaam
sampai-sampai Allah SWT berkata, “ Wahai Muhammad, sesungguhnya sholat 5 kali
dalam waktu sehari semalam itu pahalanya setara 50 kali sholat.”
“Dan barangsiapa
yang berniat melakukan kebaikan akan
tetapi belum sempat mengerjakannya maka aku telah menuliskannya satu kebaikan, dan barang siapa yang berniat melakukan kebaikan
kemudian dia mengerjakannya maka aku akan menuliskan sepuluh kebaikan untuknya.”
“Dan barangsiapa
yang berniat melakukan kejahatan dan dia belum sempat mengerjakannya maka aku
tidak menulis suatu keburukan (dosa), dan barangsiapa
yang berniat mengerjakan keburukan kemudian dia mengerjakannya maka aku menulis
satu keburukan (dosa) baginya.
Nabi Muhammad SAW berkata, “Kemudian aku
turun ke langit bawah dan menemui Nabi Musa Alaihissalaam serta memberitahu perihal yang disampaikan Tuhanku.”
Kemudian Nabi Musa Alaihissalaam berkata, “Kembalilah
kepada Tuhanmu dan mohonlah keringanan.”
Maka aku menjawab, “Wahai Musa
alaihissalaam, sesungguhnya
aku ini sudah bolak-balik menemui Tuhanku
sampai-sampai aku merasa malu kepada-Nya.”
-
Pengingkaran kaum Quraisy dan murtadnya sebagian muslim karena
lemah iman
Kemudian pada malam itu juga Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam kembali ke kotanya, kemudian keesokan harinya beliau
menemui kaum Quraisy pada pagi hari dan menceritakan peristiwa
yang dialaminya. Beliau juga
menemui Abu Jahal bin Hasyim dan menceritakan kejadian yang dialaminya.
Lalu Abu Jahal berkata kepada kaum quraisy, “Wahai kaum bani Ka’ab bin Luay, kemarilah
kalian.”. Kemudian berkumpullah mereka kaum Quraisy lalu Abu Jahal
memberitahu mereka tentang kejadian yang dialami Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam.
Setelah mereka mendengarkan apa yang dikatakan Abu Jahal mereka
bersorak (mengejek) sembari menaruh tangan mereka di atas kepala terkejut dengan kejadian tersebut sekaligus
mengingkarinya.
Maka sebagian yang imannya lemah mereka
mengingkari kejadian yang dialami Rasulullah SAW. Kemudian
sebagian pemuda mendatangi Abu Bakar sembari menceritakan kejadian yang dialami
Rasulullah SAW.
Kemudian Abu Bakar menanggapi, “Sekiranya
beliau berkata demikian maka saya sangat mempercayai kejadian tersebut.”
Lalu mereka bertanya kembali sembari meyakinkan
Abu Bakar, “Apa kamu yakin Abu Bakar mempercayai kejadian tersebut?”
“Saya benar-benar sangat
mempercayai kejadian tersebut.”, Jawabnya tegas.
Dari kejadian inilah asal mula Abu Bakar mendapat
julukan As-shiddiq.
Kemudian sebagian mereka mencoba menguji Rasulullah SAW karena sebagian dari mereka ada yang sudah pernah berkunjung ke Baitul Maqdis. kemudian mereka melontarkan beberapa pertanyaan terkait sifat Baitul Maqdis. Berkat karunia Allah SWT Nabi Muhammad SAW mensifati Baitul Maqdis dari
pintu ke pintu maupun dari setiap sudut tempat Baitul Maqdis.
Lalu mereka berkata, “ Adapun yang disifati oleh Nabi Muhammad SAW adalah benar”
Setelah Nabi Muhammad SAW mensifati apa yang telah
mereka tanyakan, mereka justru mengatakan
kepada Nabi Muhammad SAW bahwasanya itu semua adalah sihir .
Hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari Isra
Mi’raj
1.
Kejadian Isra Mi’raj merupakan tasliyah (hiburan) bagi Nabi Muhammad SAW setelah ujian
silih berganti dan tahun duka cita bagi beliau.
2.
Isyarat malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW untuk
mengimami para nabi menandakan bahwasanya Rasulullah SAW merupakan imam bagi para nabi dan
rasul.
3.
Pertemuan Rasulullah SAW dengan para nabi ini
menjadi sebuah petunjuk bahwasanya agama islam adalah agama tauhid yang mana
mereka semua diutus oleh Tuhan yang tunggal.
4.
Rasullullah SAW memilih susu lalu malaikat Jibril memujinya, karena susu
melambangkan fitrah dan kesucian. Susu jugalah minuman yang apabila
orang meminumnya pun akan hilang rasa dahaga dan lapar,
5.
Hikmah akan pentingnya sholat dalam
kehidupan manusia. Karena shalat merupakan perintah langsung
yang diperintahkan Allah SWT tanpa perantara. Shalat jugalah yang menjadi sarana dalam berkomunikasi dengan Tuhan
semesta alam.
6.
Rasulullah SAW melakukan Isra Mi’raj ruh
beserta jasad, ini adalah sebuah mu’jizat untuk melemahkan orang-orang yang
menentang dakwahnya. Ketika Isra Mi’raj dilakukan secara ruh dan jasad maka
orang yang berakal tidak bisa menentang beliau karena beliau bisa menyebutkan
tanda-tanda beserta ciri-ciri yang ditanyakan dari orang kafir Quraisy.
7.
Sebelum melanjutkan hijrah beliau ke Madinah Allah
SWT menyaring orang-orang yang lemah imannya. Sebab mereka tidak akan mempercayai dengan peristiwa yang telah terjadi.
8.
Rasulullah SAW memberi contoh kepada kita agar
berani menyampaikan kebenaran walaupun beliau tahu konsekuensinya harus
menghadapi cacian dan cemooh dari orang-orang yang
mengingkarinya.
9.
Syekh Hisyam Kamil Hamid Musa menjelaskan hukum
mengingkari Isra adalah kafir. Sebab mengingkari dalil qat’i, sedangkan
mengingkari Mi’raj tidak kafir karna dalilnya dzonniyah
tapi dia termasuk orang yang berbuat bid’ah dan fasiq.
0 Komentar