60 warga IKPM (banat) memenuhi Kantor Sekretariat IKPM di
Hay Asheer, Jum’at (5/11). Selepas ashar, Millenia Dian Kumala sebagai
moderator pada seminar kala itu berhasil membawa antusiasme peserta yang hadir
untuk turut menyimak materi yang disampaikan dengan saksama.
“… mau sehebat apapun kita saat gadis, namun akan sama saja, jika
nantinya kita gagap dalam menghadapi permasalahan dan konflik dalam keluarga,
rumah khususnya. Karena hakikatnya adalah perjalanan panjang kita menjadi
seorang ibu dan istri.”
Ai Sulastri (Penasehat di Komunitas Tetangga Surga KTS) selaku
pembicara pada seminar keputrian ini, merupakan alumni Universitas Al Azhar
pada tahun 2005 dan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga mengurus keempat
anaknya di rumah sedang anak pertama sedang menjalani studinya di Indonesia.
“Bersyukur Allah beri kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti
seminar ini. Mendengar beliau berbicara panjang lebar tentang peran sebagai ibu
dan istri membuat saya merenung kembali dan bersiap membenahi diri,” ungkap
Raysha Aulia Salsabila, mahasiswi tingkat 2 fakultas Bahasa Arab.
Ummu Ukasyah -akrab dipanggil- mengapresiasi panitia dalam pemilihan tema dan judul yang diangkat dalam seminar keputrian kali ini. Bagi beliau, seminar pranikah dan parenting seringkali dianggap sepele. Padahal, menikah bukan hanya hubungan lahir batin antara laki-laki dan perempuan dengan akad yang sah, tetapi juga ibadah sakral yang membutuhkan persiapan ilmu dan bekal yang matang.
Oleh : Wanda Muflihah
0 Komentar